SEBAB AKIBAT

Written By BAGUS herwindro on Mar 7, 2014 | March 07, 2014

Darah. Kemarin pagi kurang lebih jam setengah tujuan, tampak di mataku - bagaikan gerak lambat -cuter kecil di genggaman tangan kananku keluar dari jalur yang semestinya. Tiba-tiba saja dia seakan meloncat menusuk ujung jari tengah tangan kiriku dan mengiris bagian tepi kanan pada jari yang sama pas sepanjang kuku. Darah pun merembes keluar.

Alhamdulillah tidak panik dan bisa melakukan apa yang harus dilakukan dengan baik. Tapi ini bukan masalah dan tidak terlalu penting. Dulu pun pernah mengalami lebih parah pada jari telunjuk tangan kiri di sepanjang sisi kanan kukuku, hingga tinggal kira-kira seperlima saja yang tidak terpotong (hiii wis kiwir-kiwir). Pada waktu itu masih panik, di luar kesadaran.

Yang terlihat seperti ini : jari teriris (sebab) maka terluka dan mengeluarkan darah (akibat).

Sebenarnya hal tersebut di atas satu peristiwa yang sama  atau dua peristiwa yang beda ? Hayo mikir.

Kalau sebab akibat merupakan dua peristiwa yang berbeda, maka pada suatu sebab akibat tertentu bisa jadi manusia lebih memilih akibatnya saja tanpa mau sebabnya. Atau bisa jadi malah lebih memilih sebab dari pada akibatnya.

Kalau bekerja keras merupakan sebab yang mengakibatkan kemakmuran, maka bisa jadi andai saja bisa, banyak manusia lebih memilih akibatnya saja yaitu makmur tanpa mau menjalani sebabnya yaitu bekerja keras.

Sebaliknya saat makan durian menjadi sebab dari akibat yang berupa naiknya tekanan darah bagi yang mempunyai riwayat penyakit hipertensi, maka bisa jadi andai saja bisa, manusia maunya akan memilih sebab saja yaitu makan durian tanpa mau menjalani akibatnya yaitu naiknya tekanan darah.

Kembali lagi pada apa yang kualami kemarin pagi, kalau ditarik lagi ke sebelumnya maka jari yang teriris merupakan akibat dari pekerjaanku yang menggunakan cuter, hal itu pun sebagai akibat dari adanya pesanan yang harus kupotong sebagai akibat ada yang pesan kepadaku sebagai akibat dari pemesan yang membutuhkan sesuatu yang bisa kupenuhi sebagai akibat ... Begitu seterusnya tanpa awalan bila ditarik mundur ke belakang dalam menelusuri sebabnya dan tak akan berakhir pula saat ditelusuri akibatnya ke depan.

Jadi kejadian seperti yang saya sampaikan di awal tadi, kira-kira sebenarnya bukanlah dua hal yang berbeda namun merupakan satu hal namun terlihat seperti dua kejadian dan sekali lagi itu tak berawalan dan tak berakhiran sebab ada KEHENDAK dan ENERGI yang terus menggerakkannya.

Saat rasa kita bisa menangkap, memahami dan menyadari hal terbut, insya Allah tak ada yang terlalu mengkhawatirkan, tak ada yang terlalu perlu disesali dan tak perlu ada reaksi yang berlebihan atas segala hal yang terjadi dalam perjalanan hidup kita.

Di segala, di semua dan di seluruh apa pun itu atau siapa pun itu pasti ada ASAL yaitu PENGERAN kulo lan Panjenengan, Gusti ALLAH, yang dengan KEHENDAKNYA mewujudkan segala, semua dan seluruh itu dan menggerakkannya dengan ENERGI dalam gerak peristiwa yang seakan tak berawal tak pula berakhir, yang kemudian tampak dalam pikiran kita sebagai sebab akibat. Bukankah tidak ada ENERGI kecuali dariNYA ?

Satu titik nyala lampu kalau digerakkan melingkar secara cepat akan tampak bagaikan roda bercahaya dan itu ilusi. Sama seperti sebab akibat. Di hadapan sunatullah, sebab akibat hanyalah sebuah ilusi.


Bagaimana menurut Panjenengan ?
Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

IG
@bagusherwindro

Facebook
https://web.facebook.com/masden.bagus

Fanspage
https://web.facebook.com/BAGUSherwindro

Telegram
@BAGUSherwindro

TelegramChannel
@denBAGUSotre

 
Support : den BAGUS | BAGUS Otre | BAGUS Waelah
Copyright © 2013. den Bagus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger