Home » » Terjebak RAHMAT

Terjebak RAHMAT

Written By BAGUS herwindro on Dec 23, 2012 | December 23, 2012

Saya kira setiap orang kalau mau melihat ke belakang sejak masa kanak-kanaknya pasti akan mengakui bahwa tanggung jawabnya terhadap dirinya sendiri tidak dengan sendirinya ada. Saat masih kecil kita semua pasti diarahkan oleh orang tua kita masing-masing. Itu pun belum tentu pada masa dewasa tanggung jawab itu bertumbuh dan berkembang apalagi berbuah dengan baik. MENGAPA DEMIKIAN ? Saya sendiri tidak mengetahui secara persis, tetapi kira-kira mungkin karena diri kita masing-masing tidak pernah mengalami perjuangan, kesakitan dan pertaruhan nyawa atas kelahiran diri kita masing-masing. Itulah maka tanggung jawab masing-masing orang kurang terhadap dirinya sendiri, dia selalu memerlukan teman, bimbingan, arahan dan motivasi untuk hidupnya. Ayah kita yang tahu dan mendampingi proses kelahiran kita mulai awal hingga lahir ke dunia tentunya tanggung jawabnya terhadap kehidupan kita lebih besar bila dibandingkan tanggung jawab kita terhadap diri kita sendiri.

Namun karena ibulah yang semenjak awal merasakan secara langsung tanpa bisa diwakili tentang beratnya, sulitnya dan sakitnya proses kelahiran kita di dunia, maka tanggung jawabnya terhadap kehidupan kita menempati urutan teratas, tak bisa diperbandingkan dan disebandingkan dengan tanggung jawab ayah kita terhadap kehidupan kita dan apalagi tanggung jawab diri kita terhadap kehidupan kita sendiri. Seorang ibu mesti terus menerus memikirkan anaknya, merasa bertanggung jawab terhadap anaknya dan senantiasa selalu berkeinginan meringankan beban anaknya walau sang anak sudah memasuki usia dewasa bahkan sudah berkeluarga sekalipun.

Cinta, kasih sayang dan tanggung jawab seorang ibu terhadap anaknya seberapa pun besarnya itu, sungguh jangan pernah diperbandingkan dan jangan pernah disebandingkan dengan cinta, kasih sayang dan tanggung jawab Kanjeng Nabi Muhammad kepada kita semua ummatnya, tidak hanya dalam skala dunia namun juga dalami skala akhirat. Seluruh ummat sejak masa kehidupan BELIAU sampai dengan datangnya hari akhir kelak, sungguh selalau berada dalam cinta, kasih sayang dan tanggung jawab BELIAU.

Hatinya sungguh lembut dan halus hingga tak ada satu pun makhluk yang tak tertembus oleh cinta dan kasih sayangnya. Penderitaan ummat adalah deritanya. Cintanya menyantuni dan kasih sayangnya menyelamatkan. BELIAU sungguh menginginkan semua ummatnya selamat imannya di hadapan Gusti Allah. Sampai saat BELIAU hendak meninggal pun yang diingat dan diprihatinkan adalah ummatnya. Sungguh pemimpin mana yang bisa dan memiliki kesanggupan seperti itu. Syafaatnya selalu mendampingi ummatnya sejak masa kehidupan ini sampai nanti di hari penentuan.

Begitu cintanya, begitu welas asihnya dan begitu mulia akhlaqnya, sampai mengucap yang tidak baik kepada ummatnya pun dihindari.

Coba perhatikan yang ini…

Kanjeng Nabi Muhammad pernah dawuh : “Seluruh umatku akan masuk surga, kecuali yang enggan.” Maka dikatakan: “Wahai Rasulullah, siapa yang enggan?” Beliau menjawab: “Barang siapa yang menaatiku maka dia pasti masuk surga, sedangkan barang siapa yang mendurhakaiku maka sungguh dia telah enggan (masuk surga).


:: Mungkin logika kita mengatakan bahwa yang enggan itu berarti masuk neraka, namun lihatlah bahwa tak ada kata NERAKA, berhenti di kata enggan. Ucapan BELIAU adalah doa, hingga berkata yang bermakna tidak baik pun dihindari.

Saya meyakini bahwa masih dan selalu ada syafaat di balik mereka yang enggan. Jadi semua ummat terjebak dalam RAHMATnya Gusti Allah.

Alhamdulillah, bersyukurlah mereka yang mempunyai Guru Mulia yang berakhlaq sebagaimana akhlaqnya Kanjeng Nabi, yang haq mewarisi nur nubuwah, sebab pasti tak ada yang dikatakan dan tak ada pula yang diperintahkan kecuali untuk kebaikan ummat dalam rangka melaksanakan petunjuknya Gusti Allah. Pasti pula kalau ada balak, Beliaulah yang terlebih dahulu menanggungnya agar tak terlalu memberatkan ummat karena cinta dan welas asihnya. Maka insya Allah yang mau taat pasti mendapat rahmat, namun yang enggan tak sampai kualat.

Masihkah menyiakan ?
Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

IG
@bagusherwindro

Facebook
https://web.facebook.com/masden.bagus

Fanspage
https://web.facebook.com/BAGUSherwindro

Telegram
@BAGUSherwindro

TelegramChannel
@denBAGUSotre

 
Support : den BAGUS | BAGUS Otre | BAGUS Waelah
Copyright © 2013. den Bagus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger