Home » » Generasi KEMPONG

Generasi KEMPONG

Written By BAGUS herwindro on Feb 26, 2012 | February 26, 2012


by: mBah NUN [Muhammad Ainun Nadjib]

Kebudayaan kita serba instan. Mie-nya instan. Lagunya instan. Maunya masuk surga juga instan. Kalau bisa, langsung dapat uang banyak, ndak usah kerja ndak apa-apa. Kalu perlu ndak usah ada Indonesia ndak apa-apa, ndak usah ada Nabi dan Tuhan juga ndak apa-apa, asal punya duit banyak.

Sedangkan kitab suci kita baca terus menerus sepanjang hidup, itupun belum tentu memperoleh ilmu dan hikmah. Wong tiap hari shalat lima waktu rajin khusyuk sampai bathuk benthet saja belum tentu menemukan kebenaran. Wong naik haji sampai sepuluh kali saja belum dijamin akan memperoleh ridhollah. Lha kok sekali baca ingin mendapat kedalaman nilai, lha kok lagu-lagu pop diharapkan menawarkan kualitas hidup, lha kok menyanyikan shalawat dianggap sama dengan bershalawat atau melakukan shalawat.

Generasi kempong tidak punya waktu dan tidak memiliki tradisi untuk tahu beda antara kalimat sindiran dengan bukan sindiran. Tak tahu apa itu ironi, sarkasme, sanepan, istidraj.

Generasi kempong sangat rentan terhadap apa saja. Tidak ada etos kerja . Tidak ada ideologi dharma atau falya’mal ‘amalan shalihan. Yang mereka punyai hanya obsesi hasil, khayal kepemilikan dan kenikmatan. Apapun caranya. Boleh rejeki langsung dari langit, boleh hasil copetan atau korupsi.

Engkau tinggal memilih akan menjadi bagian dari generasi yang semakin kempong giginya ataukah diam-diam engkau menumbuhkan lingkaran-lingkaran Indonesia baru yang menumbuhkan gigi-gigi masa depannya.
Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

IG
@bagusherwindro

Facebook
https://web.facebook.com/masden.bagus

Fanspage
https://web.facebook.com/BAGUSherwindro

Telegram
@BAGUSherwindro

TelegramChannel
@denBAGUSotre

 
Support : den BAGUS | BAGUS Otre | BAGUS Waelah
Copyright © 2013. den Bagus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger