Home » » Bagai bumi dan langit [lapis 7]

Bagai bumi dan langit [lapis 7]

Written By BAGUS herwindro on Jan 5, 2012 | January 05, 2012

Sekitar empat bulan yang lalu, tanpa tahu sebelumnya dan tanpa kenal sebelumnya, ada seorang ibu dengan usia mungkin menjelang setengah abad, bersepeda datang ke rumah menemui isteri dari ayahnya kakaknya anakku yang kedua [gak bingung kan ?]. Tiba-tiba saja dia mengadukan masalahnya yaitu anaknya yang SMP sudah beberapa hari tidak masuk sekolah karena tidak mempunyai sepatu karena sepatu yang biasa dipakainya sudah amat parah, jadi meskipun sudah dirawat di ICU sudah tidak bisa dipakai [mungkin juga karena sudah sempit, mungkin ?].

Dia berusaha mencari rumahku karena sering melihat mamanya adiknya anakku yang kedua sering hilir mudik bersepeda motor membonceng tiga malaikat kecilku, antar jemput sekolah dengan jadual yang berbeda, maka dia memberanikan diri untuk mencari di mana seseorang itu tinggal dan akhirnya ketemu juga.

Salutku untuknya, bahwa dia memaksa menolak menerima sesuatu tanpa berbuat sesuatu atas apa yang diterimanya. Jadi sebenarnya dia memaksa agar bisa mengganti dengan tenaganya, entah dengan mencuci baju atau menyeterikanya atau apa saja yang bisa dilakukannya. Patut diteladani, tanggung jawab seorang ibu terhadap anak-anaknya, dalam kondisisi terjepit oleh keadaan, ia menepiskan rasa malu untuk mencari solusi dan bukan hanya itu, dia tidak hanya sekedar berharap untuk diberi namun dia juga bersedia bertanggung jawab untuk menggantinya dengan apa yang bisa dia lakukan.

Beberapa hari sesudah Idul Adha kemarin, selepas maghrib, ibu ini datang lagi ke rumah mengadukan bahwa barang-barangnya sudah dikeluarkan dari kamar kos yang ditempatinya. Dia diusir oleh tuan rumah karena belum bisa membayar sewa kos itu yang besarnya seratus ribu rupiah sebulan.

Ya… tiba-tiba saja aku ingat kisah tersebut dipicu kemarin lusa membaca running text di JTV tentang anggaran perumahan anggota dewan di salah satu kota/kabupaten jawa timur per bulan per anggota dewan mendapatkan 13 juta rupiah. Data dari mBah Google, untuk anggota dewan Propinsi bisa mencapai 15 juta, entah berapa yang di Pusat sana. Itu baru untuk tunjangan perumahan saja, belum lain-lain.

Lagi-lagi sebuah ironi di negeri ini. Bagai bumi dengan langit. Buminya sap yang ke-7 yang terbawah dan langitnya sap yang ke-7 yang teratas.
Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

IG
@bagusherwindro

Facebook
https://web.facebook.com/masden.bagus

Fanspage
https://web.facebook.com/BAGUSherwindro

Telegram
@BAGUSherwindro

TelegramChannel
@denBAGUSotre

 
Support : den BAGUS | BAGUS Otre | BAGUS Waelah
Copyright © 2013. den Bagus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger