Home » , » Khususiyah 16.07.2010

Khususiyah 16.07.2010

Written By BAGUS herwindro on Jul 17, 2010 | July 17, 2010




Sebagaimana
biasa, Kang Wasi' memberikan wejangan sehabis khususiyah tadi malam.

Bahwa yang namanya manusia itu dalam beraktivitas apa pun itu pasti dan selalu akan menemui rintangan, hambatan dan godaan, tetapi sejatinya semua itu bisa diatasi, bisa disiasati dan hanya tergantung kitanya saja.

Godaan terbesar adalah dari kolaborasi nafsu kita dan syaithon yang terus berusaha meneyesatkan manusia ke jurang yang paling dalam, tidak perduli manusia itu berbuat kebaikan atau pun berbuat keburukan sekali pun. Bahkan manusia yang sudah jelas-jelas berlaku kufur, dalam arti ahli neraka sekali pun, syaithon tetap berusaha menyesatkan untuk lebih sesat lagi.Banyak ibadah yang bisa kita lakukan untuk sampai pada Allah, teapi jalan pintas atau cara tercepat unuk sampai pada Allah bisa dilalui lewat dua ibadah yaitu shalat dan dzikir, ya dzikirnya thoriqoh ini. Karena itu dalam dua ibadah ini, paling besar godaannya, karena syaithon paling tidak senang melihat orang shalat dan dzikir.

Sebagai contoh, shalat itu luar biasa susahnya untuk bisa khusyuk. Baru Allahu Akbar saja, berbagai pikiran yang sebelumnya tidak terlintas malah muncul silih berganti. Ingat ini ingat itu dan seterusnya. Dzikir juga begitu, begitu al fatihah mestinya yang boleh ada di hati ya hanya Allah saja, ismu dzatnya saja yang dibaca terus, itu pun sangat sulit sekali. Di sinilah pentingnya peran guru pembimbing. Perang terus menerus di hati kita sepanjang masa, tanpa peran serta mursyid, sangatlah susah untuk dinetralisir. Karena itu, ibadah itu mestinya digurukan, ada yang membimbing, ada yang mengijazahi, sebab kalau tidak dikhawatirkan akan tergoda dan itulah yang dikatakan ibadah tanpa guru, maka syaithonlah gurunya.

Yang terpenting adalah semua ibadah kita cuman boleh diniati mencari ridhonya Allah, bukan yang lain. Sehingga apabila shalat, wiridan dan lainnya jangan karena agar dapar pekerjaan, agar bisnisnya lancar dan sebagainya. Tidak ada hubungannya. Nah kalau berdoa baru boleh minta apa saja asalkan yang membawa kebarakahan dan kemanfaatan dunia akhirat. Bukan dari segi jumlahnya. Walau sedikit asal barakah manfaat, pasti akan membawa ketentraman. Ini yang sulit. Wong islam apalagi orang thoreqoh, kok tiap hari masih tengkar terus, masih hasud dengan yang lain dan seterusnya.

Kalau nuruti repot, maka sebenarnya repot iu tiada habisnya. Mulai belum menikah, menikah, punya anak, punya cucu ya terus begitu tidak ada habisnya. Karena iu sekali lagi orang thoriqoh itu harus pandai mengendalikan waktu, yang sebenarnya banyak waktu luang kita sehari, tapi kenapa untuk dzikir satu sampai satu setengah jam saja rasanya berat sekali bila dibandingkan dengan waktu yang sama untuk kegiatan lain, semisal nonton piala dunia yang meski tengah malam pun dilakoni.

Salah satu kunci keluasan waktu, sebagaimana dicontohkan Mursyid adalah shalat tepat waktu, ketika kumandang adzan ya harus segera shalat. Maka ketika ada waktu luang, manfaatkan untuk wiridan atau shalat sunnnahnya digenapi.

Mungkin itu yang bisa terekam dalam ingatan ini, mohon maaf, semoga bermanfaat.

Share this article :
Comments
1 Comments

1 komentar:

  1. wah..kok cocok ama posisiku yua...MANTABZ.

    tinggal aplikasinya yg butuh pitulungan Allah SWT thok.

    ReplyDelete

IG
@bagusherwindro

Facebook
https://web.facebook.com/masden.bagus

Fanspage
https://web.facebook.com/BAGUSherwindro

Telegram
@BAGUSherwindro

TelegramChannel
@denBAGUSotre

 
Support : den BAGUS | BAGUS Otre | BAGUS Waelah
Copyright © 2013. den Bagus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger