Home » » Jangan Meminta Keadilan Allah

Jangan Meminta Keadilan Allah

Written By BAGUS herwindro on Jun 25, 2008 | June 25, 2008

Beberapa kali aku pernah mendengar dalam forum pengajian Cahaya Ilahi, Syaikh Luqman mengatakan bahwa jangan meminta keadilan Allah serem soalnya. Iya ya... baru ngerti sekarang aku maksudnya.

Menurut pemahamanku biasanya seseorang memohon keadilan Allah bila dalam kondisi merasa sedang dizholimi oleh pihak lain. Maka biasanya dia berdoa mohon keadilan Allah, tetapi setelah aku bayangkang jika misalnya aku sendiri yang berdoa seperti itu, wuih... bener serem banget. Seremnya itu karena kita mohon keadilan-Nya, sedangkan Allah itu benar-benar maha adil, maka misalnya saat itu juga keadilan Allah turun bisa-bisa aku sendiri yang terkena akibat doaku sendiri. Coba deh dianalisa, aku berdoa karena merasa dizholimi pihak lain dan mohon keadilan Allah, maka begitu keadilan Allah itu datang pasti kezholiman-kezholiman yang pernah aku lakukan juga diadili oleh Allah, serem engga ? Padahal sudah berapa kali dalam usiaku yang sekarang ini aku berbuat zholim ? Yang pertama pasti aku zholim terhadap diriku sendiri, dengan menyepelekan maksiat, kufur nikmat dan jauh dari thaat. Kezholiman berikutnya malah lebih banyak lagi, zholim pada orang tua, istri, anak, tetangga, teman, sahabat, rekan kerja, pimpinan dan yang lainnya, yang mungkin seluruh kadar kezholimanku jauh melebihi pihak-pihak yang aku anggap zholim terhadap diriku. Timbangan zholimku jauh lebih berat, ya terlempar aku ke dalam neraka-Nya. Nah !!!

Yang berikutnya terkait masalah surga dan neraka, terutama bagi yang ke mana-mana kalo ibadah mesti membawa kalkulator untuk menghitung ibadahnya : tahajudnya sudah berapa juta rakaat, zakat-infaq-shodaqohnya sudah berapa triliun, khatam Qur’annya sudah berapa ribu kali dan sebagainya, ini malah lebih sueremmm lagi. Kok bisa ? Lha iya, dengan hitungan ibadah yang sudah dilakukan, biasanya seseorang selalu berharap mendapat balasan berupa surganya Allah. Padahal sebenarnya ibadah kita tidak mungkin bisa menyebabkan kita masuk surga (baca posting : Takkan teraih surga), kalau pun kita masuk surga sebenarnya hanya karena rahmat dan fadhalnya Allah saja bukan karena ibadah kita. Misalnya saja kita diberi usia 100 tahun dan sejak lahir sampai 100 tahun tersebut kita hanya melakukan ibadah terus, melakukan amal sholih terus tanpa sekalipun berbuat maksiat dan kemudian keadilan Allah turun. Ibadah kita yang seratus tahun itu ditimbang dan diperbandingkan dengan keabadian surga, maka tentu saja njomplang berat keabadian surga. Ibadah yang seratus tahun itu tidak ada artinya dalam timbangan keadilan Allah, maka terlempar kita ke dalam neraka-Nya. Nah lagi !!!

Bagaimana ? Masih meminta keadilan Allah ?

Share this article :
Comments
1 Comments

1 komentar:

  1. benar juga... mungkin kalau didholimi sebaiknya kita shabar

    ReplyDelete

IG
@bagusherwindro

Facebook
https://web.facebook.com/masden.bagus

Fanspage
https://web.facebook.com/BAGUSherwindro

Telegram
@BAGUSherwindro

TelegramChannel
@denBAGUSotre

 
Support : den BAGUS | BAGUS Otre | BAGUS Waelah
Copyright © 2013. den Bagus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger